Kisah Pengemis Yahudi Buta Dan Nabi, Memangnya Shahih?


Apakah anda pernah membaca sebuah kisah pengemis Yahudi yang buta dan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam yang senantiasa menyuapinya sampai beliau meninggal?

Jika iya, menunjukkan bahwa kisah ini begitu masyhurnya, setidaknya untuk di dunia maya.

Cobalah anda ketikkan di Google kalimat 'kisah pengemis buta Yahudi dan Nabi', maka akan muncul tulisan yang dimaksud. Dalam cerita itu, ditunjukkan betapa mulianya akhlak Rasulullah kepada seorang pengemis buta Yahudi, yang senantiasa mencela dan mengejeknya.

Bukankah akhlak Nabi memang bagus, mas?

Betul sekali. Akan tetapi, bagusnya akhlak Nabi itu, tidak menjadi hujjah bahwa kisah yang sudah terlanjur terkenal itu adalah sah datangnya dari sisi Rasulullah.

Apa sebabnya?

Sebabnya, tak lain tak bukan, karena kisah ini  tidak ada  yang menukil siapa periwayatnya. tercantum dalam kitab hadist mana, siapa perawinya, dan yang paling penting, siapa yang menshahihkannya!

Mengapa ini penting?

Ya, ini sangat penting. Karena apa? karena ada hadits yang shahih datangnya dari Nabi, yang mengancam siapa saja yang berdusta atas nama beliau, maka diperintahkan kepadanya, untuk mengambil tempat duduknya di neraka. .

Dari Abdullah bin az-Zubair radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang berdusta atas namaku maka hendaknya dia mengambil tempat duduknya di neraka.” (HR. Bukhari, lihat al-Jam’u Baina ash-Shahihain, hal. 8 )

Lho, kok dituduh berdusta atas nama Nabi?

Kalau yang diceritakan atau dikisahkan itu, tidak ada sumbernya dari sisi Nabi, apakah tidak disebut berdusta namanya?

Dan kisah tersebut juga terdapat keganjilan :
Dari kisah pengemis Yahudi  buta itu misalnya, patutkah sahabat Abu Bakar Ash Shiddiq, yang berkata benar, melakukan kebohongan di depan pengemis tersebut, sementara beliau digelari Ash Shiddiq, yakni orang yang berkata benar?
Ketika Abubakar r.a. mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil berteriak, "siapakah kamu ?". Abubakar r.a menjawab, "aku orang yang biasa". "Bukan !, engkau bukan orang yang biasa mendatangiku", jawab si pengemis buta itu.
Patutkah tuduhan ( Fitnah ) yang demikian, dialamatkan kepada orang yang terbaik dimuka bumi, setelah nabi Muhammad ?

Kisah ini juga dapat melemahkan niat untuk melaporkan akun-akun  Facebook penghujat islam , menyuruh kita,sekalipun Nabi Muhammad dihina,difitnah,dicaci maki dimana saja,baik didunia maya/didunia nyata ,.maka umat islam haruslah mencontoh kisah tersebut,dalam artian tidak melakukan tindakan apapun.hanya tersenyum dan membalasnya dengan perbuatan yang lebih baik.sehingga pada akhirnya jika seluruh non muslim menfitnah dan mencaci nabi   maka  kita mencontoh kisah tersebut.maka bertebaranlah fitnah,caci maki ,hinaan terhadap Rasulullah.

Lalu apa gunanya Pendeta Antonius (Penghujat Islam ) dipenjara,disebabkan karena dia telah menfitnah,mencaci maki Rasulullah disebuah buku yang dihasilkan oleh tulisannya?? apakah ulama-ulama kita tidak mencontoh Rasulullah ? jika kisah tersebut shahih berdasarkan sebuah hadist,berarti ulama-ulama kita menginkari hadist yang mengkisahkan Nabi muhammad & pengemis yahudi  buta tersebut.
.
padahal kita ketahui bersama bahwa ulama gudang ilmu,tidakkan mungkin mereka tidak tahu sama sekali akan kisah tersebut.
Maka itu, sungguh, kisah tersebut, meski di satu sisi nampak baik (dengan menceritakan akhlak Nabi), namun terselip didalamnya kalimat tuduhan yang dalam kepada sahabat Abu Bakar. Kisah yang diceritakan dari satu blog ke blog lainnya, dari satu forum ke forum lainnya, akan tetapi, tidak pernah disebutkan siapa perawi haditsnya, dan (yang paling penting) sahih atau tidaknya kisah ini!

Maka...hendaknya siapa saja yang tahu sahih/tidaknya akan kisah tersebut sebaiknya mencantumkannya.

Wallahu a'lam

==============================================
Bagi saudara/i yang belum mengetahui kisah yang dimaksud silahkan dibaca secara teliti :
Alkisah, hiduplah Di sudut pasar Madinah Al-Munawarah seorang pengemis Yahudi buta hari demi ia lalui dengan selalu berkata "Wahai saudaraku jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya kalian akan dipengaruhinya".
 
Setiap pagi Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawa makanan, dan tanpa berkata sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapi makanan yang dibawanya kepada pengemis itu walaupun pengemis itu selalu berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad. Rasulullah SAW melakukannya hingga menjelang Beliau SAW wafat. Setelah kewafatan Rasulullah tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu.

Suatu hari Abubakar r.a berkunjung ke rumah anaknya Aisyah r.ha. Beliau bertanya kepada anaknya, "anakku adakah sunnah kekasihku yang belum aku kerjakan", Aisyah r.ha menjawab pertanyaan ayahnya, "Wahai ayah engkau adalah seorang ahli sunnah hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum ayah lakukan kecuali satu sunnah saja". "Apakah Itu?",tanya Abubakar r.a. Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang berada di sana", kata Aisyah r.ha.

Ke esokan harinya Abubakar r.a. pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikannya kepada pengemis itu. Abubakar r.a mendatangi pengemis itu dan memberikan makanan itu kepada nya. Ketika Abubakar r.a. mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil berteriak, "siapakah kamu ?". Abubakar r.a menjawab, "aku orang yang biasa". "Bukan !, engkau bukan orang yang biasa mendatangiku", jawab si pengemis buta itu. Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. 

Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut dengan mulutnya setelah itu ia berikan pada ku dengan mulutnya sendiri", pengemis itu melanjutkan perkataannya.

Abubakar r.a. tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, aku memang bukan orang yang biasa datang pada mu, aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW. 

Setelah pengemis itu mendengar cerita Abubakar r.a. ia pun menangis dan kemudian berkata, benarkah demikian?, selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia.... Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat dihadapan Abubakar r.a.


NB : Kisah diatas tidak pernah disebutkan siapa perawi haditsnya, dan (yang paling penting) sahih atau tidaknya kisah ini..!

jika anda mengetahui ,SAYA MOHON TOLONG BERITAHU SAYA..!! 
jika saya ada SALAH dalam catatan ini,MOHON BIMBINGANNYA..!!

Wallahu a'lam


4 komentar:

  1. Syukron, saya akan berusaha menyebarkan ttg kepalsuan kisah ini

    BalasHapus
  2. Terimakasih, postingan-nya sangat bagus sekali. Senang sekali berkunjung ke blog anda. saya bantu share ya gan? semoga dapat bermanfaat buat kita semua. Amin :D :D

    BalasHapus
  3. When choosing a hair extensions wig, first make the size of the wig the same as the wearer's head circumference. Too small a sense of hair extensions uk oppression, affecting the head of the blood circulation, causing headaches, dizziness and other phenomena; too large is the lack of security, on the basis of appropriate models, depending on cheap hair extensions the width of the forehead, to wear it in the appropriate location. Wide, upper court longer, wearing a lush hair extensions wig when the edge slightly down, with a certain amount of hair for the set off; narrow, superior court, wearing, the wig edge slightly upward, but not too , Leaving a small amount of hair for foil.

    BalasHapus

Syukron,Thanks,Terima kasih Sobat atas komentarnya

Untuk yang tidak memiliki Account, silahkan pilih beri komentar sebagai: Anonymous