Jempolku Buat Orang Batak ( Horas Bah)*•°¤ஜ۩۞۩ஜ*•.¸¸.•*´¯)


Ini kisah lama yang sudah kujalani,kualami dan kuteliti sendiri.tentang kebiasaan yang baik dari orang Batak.ini kisah bukan untuk mengesampaingkan suku-suku lain diindonesia.ini hanya penghormatanku kepada suku Batak.,sedikit informasi aku sendiri terlahir sebagai seorang bersuku Minang kabau asli.

Aku dulunya seorang pedagang keliling ,berbekal semangat,kemauan dan keadaan yang menuntut.pada saat itu. dan aku juga paling anti dengan kalimat ini “menganggur” dan aku berharap lupa akan kalimat itu seumur hidupku, anda –anda semua juga demikian kiranya .

Setiap aku berdagang keliling baik itu dipekan ataupun dari rumah kerumah.aku sangat senang sekali bila bertemu seorang pembeli bersuku Batak,dari dialek/cara mereka berbicara dapat aku nilai ini adalah orang Batak.pastinya anda –anda semua juga tau seperti apa dialek orang batak.

Ketika dialog tawar menawar terjadi,dan kesepakatan jual beli sudah diputuskan,uang sipembelipun aku terima,sering kali aku terharu dibuat mereka.apa itu..? inilah inti dari catatan yang anda baca.mereka sangat sering menawarkan makanan dan minuman kepadaku dan seingatku hampir aku tak lepas dari tawaran itu setiap kali mereka berbelanja padaku. Ada apa ini sebenarnya. jika anda berpikir ada misi dibalik itu semua,saya rasa tidak,sebab mereka tak tau apa agamaku.kita kesampingkan pikiran negatif itu,kembali ke topik masalah.

Tanya punya tanya kepada beberapa orang tua yang bersuku batak dan beragama Islam, dan juga bertanya kepada seniorku bahwa mereka dibudayakan ramah dan selalu berbuat baik kepada pendatang terlebih seorang pedagang. Sebab banyak dari keluarga mereka yang merantau kenegeri orang .begitu mantab budaya itu.sesuai dengan ajaran Islam.

Walau kita tau nota bene mayoritas agama dari suku batak adalah kristen.namun aku kagum terhadap kebiasaan baik mereka itu. betapa tidak sebab.ketika aku berjualan disuatu kota yang mayoritas adalah saudara/I ku seiman. malah kebalikan dari pada kejadian yang sering aku alami.

Hampir tak pernah aku ditawari makan dan minum ketika terjadi jual beli.,jika ada dalam sebulan dapat dihitung dengan jari yang lima .aku terheran ada apa ini.dalam hati berucap,mengapa orang-orang yang bukan seakidah denganku begitu bagusnya kebiasaan mereka yang seharusnya saudara/I ku seiman lebih memahami hal tersebut. Perlu diketahui bukan satu propinsi yang mayoritas islam yang aku singgahi dalam berdagang tapi ada 4 propinsi.dan keadaan tersebut sama halnya.

Apa yang salah dalam hal ini. mengapa dan mengapa pertanyaan itu selalu menghantui.pikiranku.lebih dalam lagi aku berpikir bahwa dinegeri yang indah ini mayoritas umat islam namun islam bukan yang sesungguhnya.islam hanya dijadikan status belaka,islam dinegeri ini kelihatan hanya untuk perayaan-perayaan hari besar saja,islam dinegeri ini hanya menang jumlah kalah dikualitas. 

Islam dinegeri ini manusia-manusianya sedikit merealisasikan hal-hal yang bersifat hablumminannas.yang salah bukan ajaran islam , islam itu sempurna. hanya banyak juga manusia-manusia yang katanya islam,namun tak peka terhadap sesama.

Saudara/iku yang dirahmati Allah catatan ini bukan untuk menyudutkan ,menyalahkan terlebih membenci saudara/iku.seiman namun ini kiranya dapat dijadikan dorongan kehal positif buat kita bersama.jika anda berkata ah itukan hanya beberapa propinsi saja lihat dan berdagang dong dipropinsi ini dan ini.. maaf tak cukupkan 4 propinsi mewakili kebudayaan yang tak dibiasakan itu saudara/I ku. ayo buka mata dan telinga lebar-lebar. ini fakta bukan karangan ,ini terjadi didunia nyata bukan difacebook..bukankah efek dari ibadah yang kita lakukan yang utama adalah kepekaan sosial kita terhadap sesama.??? 

Mari renungkan..! mari realisasikan..!
Jika anda membaca catatanku ini .terlepas dari agamamu hai mayoritas suku Batak. tak berlebihan jika aku katakan salut buat anda,salut buat kebudayaan anda yang aku tumpahkan disini. Jempolku Buat Orang 
Batak… Horas..!!






0 komentar:

Posting Komentar

Syukron,Thanks,Terima kasih Sobat atas komentarnya

Untuk yang tidak memiliki Account, silahkan pilih beri komentar sebagai: Anonymous